CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Friday, March 27, 2009

Hutan Kaltim, Paru-paru Dunia Yang Terus Terancam

HUTAN Kaltim merupakan salah satu hutan hujan tropis terbesar, sekaligus paru-paru dunia, kini terus terancam keberadaannya. Aktivitas tebang liar dan kegiatan lain terkait pembukaan lahan untuk perkebunan maupun untuk pertambangan batubara, yang pasarnya sangat bagus, senantiasa menggerogotinya.
Hutan hujan tropis Kaltim ini terbagi atas beberapa ekosistem, yakni hutan dengan ekosistem dataran rendah, antara lain di Hutan Lindung Sembakung dan Taman Nasional Kutai, serta hutan tropis dengan ekosistem dataran tinggi di Taman Nasional Kayan Mentarang. Hutan ini salah satu terbesar di dunia, sekaligus sebagai paru-paru dunia, yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca melalui Clean Development Mechanism (CDM) dan penyuplai oksigen. Fungsi alamiah hutan ini tak tergantikan, karena perannya untuk pengatur tata air, wadah keanekaragaman hayati hingga sumber plasma nutfah.
Sementara itu, daerah-daerah "dalam kerangka otonomi daerah" berlomba memacu pendapatan asli daerah (PAD) melalui kemudahan perijinan eksplorasi hutan, dengan mengesampingkan memacu isu lingkungan yang seharusnya menjadi prioritas utama sebelum memberikan izin berbagai aktivitas bisnis yang berdampak rusaknya hutan. Akibat kemudian itu, menurut catatan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Provinsi Kaltim, beberapa tahun terakhir diketahui tingkat kerusakan hutan mencapai 500Ha per tahun. Kerusakan hutan itu telah menimbulkan dampak luar biasa bagi lingkungan. Ini terbukti adanya penurunanpopulasi satwa langka, antara lain orangutan (Pongo pygmaues), rusa sambar, uwa-uwa dan beruang madu serta berbagai jenis burung dan unggas termasuk ayam hutan.
Kerusakan hutan juga menyebabkan erosi pada sejumlah sungai besar di Kaltim sehingga berbagai satwa langka yang menjadikan sungai itu sebagai habitatnya seperti Pesut Mahakam juga kini terancam punah atau populasinya mengalami penurunan drastis sehingga diperkirakan hanya 50 ekor.
Tingkat kerusakan itu tidak diketahui pasti yang melibatkan hutan konservasi. Hutan Kaltim ini memiliki hutan konservasi yang mencapai 1.789.679 hektare. Antara lain terdiri dari taman nasional, cagar alam, taman wisata alam dan taman hutan raya.

0 comments: